Blogger templates

Sabtu, 10 Desember 2016

penyakit jantung koroner dan penatalaksanaan diet makalah gizi dan diet



PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN PENATALAKSANAAN DIET
MAKALAH GIZI DAN DIET









AKADEMI KEPERAWATAN HARUM JAKARTA
TAHUN AJARAN 2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomer satu di dunia. Penyakit ini bukan hanya menjadi masalah di negara maju, tetapi juga negara berkembang termasuk Indonesia. Berdasarkan riset yang dilakukan sebuah lembaga kesehatan di Indonesia, ternyata penyakit jantung juga merupakan pembunuh nomor satu di Indonesia saat ini.Penyakit jantung koroner adalah salah satu penyakit yang mematikan. Tingkat kejadian terus meningkat setiap tahun. Persentase kematian akibat penyakit jantung koroner adalah 53 %. Hiperkolesterolemia merupakan salah satu faktor risiko penyebab terjadinya penyakit jantung koroner. Terdapat sekitar 36 juta penduduk atau sekitar 18% dari total penduduk Indonesia yang menderita kelainan lemak darah ini. Dari jumlah tersebut, 80% meninggal mendadak akibat serangan jantung, dan 50%-nya tidak menampakkan gejala sebelumnya.Karena penyakit ini seringkali ditandai dengan kematian mendadak, tentunya diperlukan upaya pencegahan untuk menurunkan risiko kejadian penyakit jantung koroner. Data WHO, 17 juta orang meninggal setiap tahun karena penyakit jantung dan pembuluh darah di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, setiap tahunnya, 1,5 juta orang mengalami serangan jantung dan 478000 orang meninggal karena penyakit jantung koroner, Data dari World Heart Federation, baik wanita maupun pria memiliki risiko yang sama terhadap risiko penyakit jantung. Di dunia hampir sekitar 8,5 juta wanita meninggal setiap tahunnya akibat penyakit jantung.Data dari RS Harapan Kita ternyata pasien penderita Penyakit Jantung Koroner baik yang rawat jalan maupun rawat inap terjadi pengingkatan 10% setiap tahun. Bahkan dalam setahun terdapat 500 orang pasien bedah jantung.
Diet tinggi serat membantu menurunkan kolesterol. Vegetarian yang mengkonsumsi diet tinggi serat memiliki risiko terkena penyakit jantung yang rendah. Serat yang demikian misalnya pectin dalam buah apel dan kulit gandum memiliki efek yang positif terhadap kolesterol darah. Contoh lain dari serat diantaranya adalah buncis kering, kacang polong,dan getah (gum). Niasin juga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan mengurangi risiko untuk terkena penyakit jantung. Niasin juga dapat meningkatkan kolesterol HDL dan mengurangi kelesterol LDL. Sumber-sumbe diet yang baik untuk niasin meliputi daging tidak berlemak, buncis kering dan kacang polong, serta kacang tanah. (Fatma, 2010)

1.2  Rumusan Masalah
1.   Apa saja syarat diet untuk penyakit jantung?
2.   Bagaimana diet untuk penyakit jantung koroner?
3.   Apa saja bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan?

1.3  Tujuan
1.    Untuk mengetahui syarat diet bagi penderita penyakit jantung.
2.    Untuk mengetahui diet penyakit jantung koroner.
3.    Untuk mengetahui bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan.

1.4  Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan makalah ini adalah dengan menggunakan metode penyusun yang terdiri dari:
1.    Bab I pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sistematika penulisan.
2.    Bab II terdiri dari tinjauan teori terdiri dari pengertian penyakit jantung koroner, penyebab jantung koroner, pencegahan jantung koroner, pengobatan jantung koroner, penatalaksanaan diet jantung koroner.
3.    Bab III penurup terdiri dari kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA














BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner adalah penyempitan pembuluh darah yang memasuki darah dan oksigen ke jantung. Penyakit jantung koroner juga disebut penyakit arteri koroner. Penyakit jantung koroner biasanya disebabkan oleh kondisi yang disebut arterosklerosis, yang terjadi ketika bahan lemak dan zat lainnya membentuk plak pada dinding arteri.
Jantung merupakan organ pemompa yang besar yang memelihara peredaran melalui seluruh tubuh. Jantung berupa otot , berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya diatas dan puncaknya dibawah. fungsi dasar jantung adalah memompa darah merah yang kaya akan oksigen dan nutrisi melalui pembuluh besar ke seluruh tubuh. Ketika oksigen telah diserap oleh jaringan, pembuluh vena membawa balik darah yang berwarna biru dan mengandung sedikit sekali oksigen ke jantung. (evelyn c. parce, 2006)
Jantung mempunyai dua sisi, dimana setiap sisi bekerja sebagai pompa terpisah. Setiap sisi dibagi lagi menjadi 2 ruangan, jadi keseluruhannya ada 4 ruangan. Dua diatas, atria, berfungsi sebagai tempat menampung, dua dibawah, ventrical, berkontraksi memompa darah. Sisi kanan jantung menerima darah dari seluruh tubuh melalui pembuluh vena dan memompa ke paru untuk mengambil oksigen. Sisi kiri jantung menampung darah yang balik dari paru-paru dan memompa keseluruh jaringan tubuh yang memerlukan oksigen.
Untuk bisa mencapai seluruh otot dan organ tubuh yang berbeda-beda, darah harus dipompa dengan tekanan yang tinggi, seperti yang pasti anda ketahui jika pembuluh anda pernah terpotong – darah akan muncrat kemana-mana ! Untuk melakukan ini maka jantung kita sangat kuat, dan tidak seperti otot kaki kita, jantung tidak pernah lelah. Oleh karena itu otot jantung menuntut suplai darah yang sangat baik, dan ini disediakan oleh arteri koroner dan cabang-cabangnya.
Jenis-jenis penyakit jantung:             
1. Penyakit Arteri Koroner
Ini adalah jenis paling umum dari penyakit jantung, di mana dinding arteri menebal akibat akumulasi lemak. Kondisi ini menghambat jumlah darah yang masuk ke jantung dan meningkatkan tekanan darah.

2. Trachycardia
Trachycardia pada dasarnya adalah istilah medis untuk peningkatan denyut jantung. Palpitasi dan detak jantung yang tinggi dapat disebabkan karena beberapa alasan seperti merokok, alkohol dan stres.
3. Penyakit Otot Jantung
Kadang-kadang, otot-otot jantung juga dapat melemah. Dalam hal ini, fungsi otot-otot jantung akan melambat sehingga tidak mampu memompa darah yang cukup untuk tubuh.
4. Penyakit Katup Jantung
Jantung memiliki 4 katup. Jika satu atau lebih dari satu katup jantung tidak bekerja dengan baik, Anda dapat mengalami stroke atau angina.
5. Bradikardi
Bradikardia adalah istilah medis untuk denyut jantung yang lambat. Hal ini terjadi ketika otot-otot jantung lelah. Alat pacu jantung yang dipasang di jantung dapat kembali memacu denyut jantung yang melemah.
6. Gagal Jantung
Gagal jantung sering terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah dan berhenti bekerja. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang kehilangan banyak darah, terkejut atau bahkan karena gangguan paru-paru.
7. Penyakit Jantung Bawaan
Beberapa bayi dilahirkan dengan jantung yang lemah atau lubang di jantung mereka. Kondisi tersebut dapat diperbaiki dengan operasi, tetapi tidak selalu berhasil.
8. Gangguan Serebrovaskular
Terjadinya hambatan dalam sirkulasi darah dari jantung ke otak, kondisi itu disebut penyakit serebrovaskular. Jenis penyakit jantung ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan stroke pada otak.
9. Angina
Angina adalah istilah medis yang menggambarkan rasa sakit dan sesak di sekitar dada. Ini diarenakan dada Anda tidak mendapatkan cukup oksigen. Kondisi ini paling sering disebabkan oleh penyumbatan kecil di arteri jantung atau koroner.
10. Penyakit Jantung Rematik
Sebuah jenis tertentu dari infeksi bakteri di masa kecil dapat menyebabkan mempengaruhi sendi dan katup jantung. Masalah jantung mulai muncul di usia dewasa. Satu-satunya obat sering penggantian katup jantung dengan bantuan operasi.
11. Aterosklerosis 
Aterosklerosis adalah pengerasan arteri. Arteri seringkali mengeras karena adanya endapan wabah, racun dan lemak. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan stroke jantung.

Penyakit koroner merupakan penyakit yang isidensinya semakin meningkat dalam masyarakat modern dengan adanya perubahan pada pola makan dan aktivitas sehari-hari. Penyakit ini terjadi ketika plak yang berisikan lipoprotein, kolesterol, debris jaringan, dan kalsium terbentuk dalam permukaan interior pembuluh darah koroner sehingga terjadi pengerasan dan penyempitan pembuluh koroner yang mempedarahi otot jantung tersebut. Biasanya plak tersebut terbungkus oleh jaringan ikat yang dinamakan fibrous cap. Jika jaringan ikatnya tipis dan kemudian pecah, maka timbunan unsu-unsur di atas akan terlepas ke dalam aliran darah. Karena sel-sel darah merah tidak bisa dikurangi kecepatannya pada saat berjalan dipembuluh darah,maka plak tersebut akan menimbulkan aliran turbulensi yang membuat sel-sel darah merah saling berbenturan. ( Andry Hartono, 2006)

2.2 Penyebab Jantung Koroner
Ada tiga faktor risiko penyakit jantung koroner, yaitu :
a.  Faktor risiko utama 
    Yaitu faktor risiko yang diyakinkan secara langsung meningkatkan risiko timbulnya penyakit jantung koroner, misalnya kadar kolesterol yang abnormal, hipertensi, dan merokok.
b.  Faktor risiko tidak langsung 
    Yaitu factor risiko yang dapat diasosiasikan dengan timbulnya penyakit jantung koroner, misalnya DM, kegemukan, tidak aktif, dan stes.
c.   Faktor risiko alami
    Jenis ini terdiri dari keturunan, gender, dan usia (American heart association, 1995).

2.3 Pencegahan Penyakit Jantung Koroner
Pencegahan penyakit jantung koroner dapat di bagi dua macam yaitu an primer dan pencegahan sekunder.
1.  Pencegahan primer 
Pencegahan primer yaitu pencegahan penyakit jantung koroner baru pada orang yang belum pernah mengidap penyakit jantung koroner. Pencegahan primer terdiri dari beberapa langkah, yaitu:
a.  Penyuluhan pencegahan penyakit jantung koroner.
b.  Memeriksakan diri pada pelayanan kesehatan setiap 4-5 tahun sekali.
c.   Upayakan gaya hidup sehat dan berimbang.   

2.  Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah pencegahan serangan jantung kembali pada orang yang telah mengidap penyakit jantung koroner.
a.  Hindari makanan berlemak dan berkolesterol tinggi.
b.  Hindari merokok.
c.   Berolahraga cukup.
d.  Minimalisir stress.
e.  Melakukan terapi diet untuk penyakit jantung koroner.
f.    Lakukan pemeriksaan rutin di pelayanan kesehatan setiap 1 tahun sekali.

2.4 Pengobatan Penyakit Jantung Koroner
Pada prinsipnya pengobatan Penyakit Jantung Koroner ditujukan agar terjadi keseimbangan lagi antara kebutuhan oksigen jantung dan penyediaannya. Aliran darah melalui arteri koronaria harus kembali ada dan lancar untuk jantung. Pengobatan awal biasanya segera diberikan tablet Aspirin yang harus dikunyah. Pemberian obat ini akan mengurangi pembentukan bekuan darah di dalam arteri koroner. Pengobatan penyakit jantung koroner adalah meningkatkan suplai (pemberian obat-obatan nitrat, antagonis kalsium) dan mengurangi demand (pemberian beta bloker), dan yang penting mengendalikan risiko utama seperti kadar gula darah bagi penderita kencing manis, optimalisasi tekanan darah, kontrol kolesterol dan berhenti merokok.
Jika dengan pengobatan tidak dapat mengurangi keluhan sakit dada, maka harus dilakukan tindakan untuk membuka pembuluh koroner yang menyempit secara intervensi perkutan atau tindakan bedah pintas koroner. Intervensi perkutan yaitu tindakan intervensi penggunaan kateter halus yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah untuk dilakukan balonisasi yang dilanjutkan pemasangan ring (stent) intrakoroner.

2.5 Penatalaksanaan Diet Penyakit Jantung Koroner
A.   Tujuan diet penyakit jantung koroner
1.  Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung.
2.  Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk.
3.  Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.

B.   Syarat-syarat diet penyakit jantung koroner
1.    Energy cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
2.    Protein cukup yaitu 0,8 g/kgBB.
3.    Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energy total, 10% berasal dari lemak jenuh, dan 10-15% lemak tidak jenuh.
4.    Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia.
5.    Vitamin dan mineral cukup. Hindari penggunaan supelemen kalium, kalsium, dan magnesium jika tidak dibutuhkan.
6.    Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi atau edema.
7.    Makanan mudah dicerna dan tidak menimbulkan gas.
8.    Serat cukup utuk menghindari konstipasi.
9.    Cairan cukuo, kurang lebih 2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan.
10.  Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan dalam porsi kecil
11.Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapt diberikan tambahan berupa makanan enternal, parental, atau suplemen gizi.

C.   Jenis diet pemberian pada jantung
1.   Diet jantung I
Diet jantung I diberikan kepada pasien penyakit jantung Myocard Infact atau dekompensasio kordis berat. Diet diberikan berupa 1-1,5 liter cairan/hari selama 1-2 hari pertama bila pasien dapat menerimanya. Diet ini sangat rendah energy dn semua zat gizi, sehingga sebaiknya diberikan selama 1-3 hari.
2.    Diet jantung II
Diet jantung II diberikan dalam bentuk makanan saring atau lunak. Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung I atau setelah fase akut dapat diatasi. Jika disertai hipertensi atau edema, diberikan sebagai diet jantung II garam rendah. Diet ini rendah energy, protein, kalsium, dan tiamin.
3.    Diet jantung III
Diet jantung III diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa. Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung II atau kepada pasien jantung dengan kondisi yang tidak terlalu berat. Jika disertai hipertensi dan atau edema, diberikan sebagai diet Antung III garam rendah. Diet ini rendah nergi kalsium, tetapi cukup zat gizi lain.
4.    Diet jantung IV
Diet jantung IV diberikan dalam bentuk makanan biasa. Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung III atau kepada pasien jantung dengan keadaan ringan.jika disertai hipertensi dan atau edema, diberikan sebagai diet jantung IV garam rendah. Diet ini cukup energy dan zat gizi lain, kecuali kalsium.

D.   Diet penyakit jantung koroner
Jenis diet: diet jantung (DJ), rendah kolestrol lemak terbatas (RKLT)
Penyakit koroner merupakan penyakit yang insidensinya semakin meningkat dalam masyarakat modern dengan adanya perubahan pada pola makan dan aktivitas sehari-hari. Penyakit ini terjadi ketika plak yang berisikan lipoprotein, kolestrol debris jaringan dan kalsium terbentuk dalam permukaan interior pembuluh darah koroner sehingga terjadi pengerasan dan penyempitan pembuluh darah koroner yang memperdarahi otot jantung tersebut. Plak tersebut mungkin bisa makan dengan polisi tidur yang ada dijalan untuk memperlambat arus kendaraan. Biasanya plak yang disebutkan diatas terbungkus dengan jarinagn ikat yang dinamakan fibrous cap. Jika jaringan ikatnya tipis dan kemudian pecah, maka timbunan unsur-unsur diatasnya akan terlepas dalam aliran darah. Karena sel-sel darah merah tidak bisa dikurangi kecepatannya ada saat berjalan didalam pembuluh darah, maka polisi tidur atau plak tersebut akan menimbulkan aliran turbulesi yang membuat sel-sel darah merah saling berbenturan. Sel-sel darah merah yang pecah Karena akan membentuk bekuan darah (embolus) yang turut mengalir dalam sirkulasi darah timbunan yang terlepas ini bersama bekuan darah akan menyumbat pembulu darah disebelah distal yang kemudian akan menyebebkan iskemia dan kematian otot jantung (infrak miokard).
Atrosklerosis sendiri juga menyebabkan penyempitan dan pengerasan pemblu darah koronrer sehingga bila terjadi embolus atau plepasan plak karena ruktura fibrous cap, penyenyumbatan total dapat terjadi. Bila penyempitan pembulu koroner dapat menimbulkan iskimea jantung, maka penyumbatan yanga total bisa mengakibatkan infrak miokard dan kematian otot jantung yang jika terjadi pada dareah yang luas akan segara membawa kematian.
a.    Nutrisi reventif
Untuk mencegah penyakit koroner garning kardiovaskuler, kita perlu mempertahankan beberapa hal sebagai berikut ini:
1)    Mempertahankan kadar kolestrol total <2.00 mg/dL atau rasio kolestrol total: HDL kolestrol <4,5 dan LDL-kolestrol <100 mg /dL (bila pasien pernah mengalami jantung koroner atau menderita penyakit dibetas).
2)    Mempertahankan IMT agar kurang dari 23 dan lingkar perut kurang dari 80 cm (pada wanita) serta kurang dari 90 cm (pada laki-laki) jika hal ini dimungkinkan
3)    Mengngurangi asupan lemak jenuh hingga kurang dari 5% dari total atau gunakan hanya 2-3sendok makan minyak 9khusunya minyak nabati yang dimengandung asam lemak tak-jenuh) perhari. Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh. Cara memasak yang baik untuk mengurangi asupan lemak ini adalah merebus, mengukus, menanak, menumis, memanggang dan memepes
4)    Tingkatkan asupan lemak tak-jenuh tunggal (MUFA) seperti minyak jaitun, minyak kanola, minyak kacang dan alpukat sehingga sekitar 20% dari total kalori perhari. Makan makanan yang mengandung asam lemak omega-3 seperti ikan laut dan minyak tak jenuh-ganda (PUFA) dalm jumblah sekitar 10% dari total kalori perhari. Dalam penelitian diet jantung dilyon (lyon diet heart study) perancis terhadap 600 orang respnden dengan riwayat serangan jantung koroner ternyata diet mediteranean yang terdiri atas menu sayur, buah, sereal utuh, ikan dan minyakjaitun atau kalola sebagai sumber ternyat menghasilkan angka insindensi serangan jantung ulang yang lebih kecil bila dibandingkan dengan klompok sama yang makan biasa ( lorgeril M.et al, 1999)
5)     Jika kadar trigliserida tinggi,kurangi konsumsi hidratarang sederhana seperti gula pasir, pasir, gula aren, madu, dan makana manis lainnya. Perbanyak konsumsi hidrat arang komplek seperti sayur, buah, dan sereal/bijian yang utuh serta makanan berserat lainnya (agar-agar, kolang-kaling, selasih, rumput laut cincau)
6)    Jika kadar homo sistein dalam darah tinggi, diet yang dilakukan untuk menurunkannya adalah dengan meningkatkan konsumsi makanan nabati yang kaya akan asam folat dan vitamin B6  seperti sayuran hijau serta biji-bijian atau kacang-kacangan yang utuh.
7)    Tingkatan asupan serat pangan hingga 35 kg/hari dengan konsumsi jenis-jenis makanan seperti disebutkan diata.
8)    Makan-makanan yang banyak mengandung nutrient antri oksidan seperti vitamin E, C, dan beta-karoten.
9)    Pertimbangkan suplementasi 500 mg vitamin C dan 200 IU vitamin E per-hari.
10) Lakukan olahraga aerobic selama 30 menit per-hari.

b.    Nutrisi Kuratif
Terapi nutrisi harus ditunjukan kepada hal-hal berikut ini:
1)    Lakukan pertimbangn berat badan memperhatikan lingkaran perut
2)    Kurangi asupan kolestrol hingga <300 mg/dL. Pada pasien diabetes dengan dislipedemia , asupan kolestrolnya harus dikurang hingga dibawah 200 mg/hari.
3)    Kurangi asupan lemak jenuh hingga dibawah 5% dari total kalori
4)    Tingkatan dengan asupan serat, khususnya serat larut hingga 25-35 gram/hari untuk meningkat kolestrol yang dihasilkan oleh tubuh sendiri dalam bentuk garam empedu sehingga kolestrol ini tidak diserap kembali oleh usus
5)    Tingkatkan konsumsi ikan, khususnya ikan laut yang kaya akan asam lemak omega/3, paling tidak 2-3 kali seminggu.
6)    Ganti konsumsi daging merah ringan daging putih seperti ayam kampong dan ikan atau dengan protein nabati seperti tempe tahu(kedelai mengandung soya-lecihine dan isovelafon yang dapat menurunkan kadar LDL kolestrol).
7)    Terapi diet dan olah raga harus dicoba terlebh dahulu seperti menggunakan obat-obat penurunan kolestrol.

c.    Preskripsi diet
1)    Sering mengkonsumsi buah dan sayuran: simpanlah buah dalam lemari es, lemari atau laci mobil anda, khususnya buah yang dapat dimakan beserta kulitnya seperti apel, jambu, belimbing, peach.
2)    Sering memakan lalapan atau tambahkan sayuran seperti tomat, ketimun, bawang Bombay, selada pada hamburger/sandwich yang anda makan.buatlah makanan. Buatlah makanan seperti rumput laut, kolang-kaling selasih,cincau, dll. Tanpa menggunakan sirup yang berlebihan (kalau perlu, gunakan sirup diet karna slim). Ingat konsumsi secara berlebihan gulah pasir (sirup, soft drink) dan bahkan pula gula diet yang mengandung fluktosa dapat meningkatkan kadar trigliserida.
3)    Gunakan roti dari biji gandum yang utuh (whole wheat bread)
4)    Makanan sereal berserat tinggi seperti kavermout pada waktu sarapan
5)    Tentukan hari-hari saat anda dan kluarga dapat melakukan pesta ikan. Pilih jenis ikan kaya akan asam lemak omega-3
6)    Ganti daging merah dengan daging putih seperti ayam kampong. Jangan mengkonsumsi bagian kepala, ekor dan kulit. Kaldu ayam yang berminyak sebaiknya disaring dengan menggunakan saringan halus yang kalau perlu alasnya bisa dilapisi dengan kapas steril untuk menahan minyak tersebut
7)    Jangan menggoreng makanan dengan banyak minyak atau dengan jelanta. Minyak tak-jenuh seperti minyak jagung atau kedelai akan merubah menjadi minyak jenuh jika dimasak dengan panas yang tinggi atau jika dipakai berkali-kali untuk digoreng. Gunakan minyak dalam jumlah sedikit sekali pakai (misalnya 1 sendok minyak untuk menumis). Kalau dapat, pilih minyak tak-jenuh tunggal seperti minyak jaitun dan minyak kacang yang dikonsumsi sebagai gressing salad atau steak
8)    Gunaan susu skim, susu kedelai atau no yogurt no-fat dari pada susu fulkream
9)    Gunakan bumbu kacang atau mete yang disaring (jangan digoreng dengan minyak) jika anda ingin membikin gado-gado
10) Lebih baik gunakan bumbu seperti kunyit, bawang putih dan lain-lain. Untuk memepes ikan dari pada menggorengnya dengan mentega atau margarin
11) Biasakan jalan kaki dari pada naik kendaraan, menggunakan tangga dari pada lift/elevator dan biasakan melakukan olah raga aerobic secara teratur seperti berenang, berepeda, berlari kecil (jogging), senam,dll 

E.   Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk penyakit jantung koroner
Bahan makanan
Dianjurkan
Tidak dianjurkan
Sumber Karbohidrat
Beras di tim atau disaring; roti, mie, kentang, makaroni, biskuit, tepung beras/terigu/sagu aren/sagu ambon, gula pasir, gula merah, madu, dan sirup.
Makanan yang mengandung gas atau alkohol, seperti : ubi, singkong, tape singkong, dan tape ketan.
Sumber Protein Hewani
Daging sapi, ayam dengan lemak rendah, ikan, telur, susu rendah lemak dalam jumlah yang telah ditentukan.
Daging sapi dan ayam yang berlemak, gajih, sosis, hati, limpa, babat, otak, kepiting dan kerang-kerangan, keju, dan susu penuh.
Sumber Protein Nabati
Kacang-kacangan kering, seperti : kacang kedelai dan hasil olahnya, seperti tahu dan tempe.
Kacang-kacangan kering yang mengandung lemak cukup tinggi seperti kacang tanah, kacang mete, dan kacang bogor.
Sayuran
Sayuran yang tidak mengandung gas, seperti: bayam, kangkung, kacang buncis, kacang panjang, wortel, tomat, labu siam, dan toge.
Semua sayuran yang mengandung gas, seperti kol, kembang kol, lobak, sawi, dan nangka muda.
Buah-Buahan
Semua buah-buahan segar, seperti : pisang, pepaya, jeruk, apel, melon, semangka, dan sawo.
Buah-buahan segar yang mengandung alkohol atau gas, seperti : durian dan nangka matang.
Lemak
Minyak jagung, minyak kedelai, margarin, mentega dalam jumlah terbatas dan tidak untuk menggoreng tetapi untuk menumis, kelapa atau santan encer dalam jumlah terbatas.
Minyak kelapa dan minyak kelapa sawit; santan kental.
Minuman
Teh encer, coklat, sirup.
Teh/kopi kental, minuman yang mengandung soda dan alkohol seperti bir dan wiski.
Bumbu
Semua bumbu selain bumbu tajam dalam jumlah terbatas.
Semua bumbu selain bumbu tajam dalam jumlah terbatas.




.  























BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Penyakit  jantung koroner (PJK) adalah penyakit yng menyerang organ jantung. Gejala dan keluhan dari PJK hampir sama dengan gejala yang dimiliki oleh penyakit jantung secara umum. Penyakit jantung koroner juga salah satu penyakit yang tidak menular. Kejadian PJK terjadi karena adanya faktor resiko yang antara lain adalah tekanan darah tinggi (hipertensi), tingginya kolesterol, gaya hidup yang kurang aktivitas fisik (olahraga), diabetes, riwayat PJK pada keluarga, merokok, konsumsi alkohol dan faktor sosial ekonomi lainnya. Penyakit jantung koroner ini dapat dicegah dengan melakukan pola hidup sehat dan menghindari fakto-faktor resiko.seperti pola makan yang sehat, menurunkan kolesterol, melakukan aktivitas fisik dan olehraga secara teratur, menghindari stress kerja.

3.2  Saran
Pada penderita penyakit jantung koroner hendaknya mengurangi makanan yang tinggi kolesterol. Makanan atau minman yang mempunyai kadar gas yang tinggi sebaiknya dihindari. Asupan serat perlu ditingkatkan,jangan menggoreng makanan dengan banyak minyak atau dengan jelantah. Gunakan minyak dalam jumlah sedikit sekali pakai. Kalu dapat, pilih minyak tak jenuh tunggal seperti minyak zaitun dan minyak kacang yang dikonsumsi sebagai dressing salad atau steak. Dan pembaca perlu melakukan gaya hidup seimbang dan menghindari risiko stres, mengkonsumsi makanan berserat, jangan makan berlebihan serta kontrol kolesterol, kontrol tekanan darah dan gula darah, serta kontrol kesehatan secara rutin, hentikan kebiasaan merokok, karena merokok menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri yang memicu stroke, berolahraga yang teratur, istirahat cukup.


1 komentar:

  1. Find all the latest casino games in one place - Dr.MCD
    No 익산 출장안마 deposit bonus casino games are exclusive 전라북도 출장샵 to UK players and players looking 수원 출장샵 for a 강릉 출장안마 great gaming experience. Find out why you 구미 출장마사지 must play them now

    BalasHapus